Kamis, 18 Agustus 2016

Tentang Endorsement Deal part 2.

Tentang Endorsement Deal part 2.

(Sebuah penekanan)

Saya sering dapat pertanyaan...

"Gimana caranya gue bisa di-endorse?"

Nah, pertanyaan ini analoginya seperti ini:

"Gimana caranya saya bisa jadi suaminya Pevita Pearce?"

Nah, org yg dengar akan bertanya?

"Wadow?! Siapa lu?!"

😂

Yup, endorsee itu seperti cari istri.

Harus sama2 suka. Antara produsen dgn artist.

Klo bertepuk sebelah tangan ya, selamat berjuang.

So, untuk bisa bertanya...

"Gimana caranya gue bisa di-endorse?"

Ya tanya diri sendiri lagi.

Karyanya apa aja?
Prestasinya apa?
Pengalamannya ngapain aja?
Apakah sudah cukup dikenal?
Apakah skill sudah mumpuni?
Yakin setelah Anda di-endorse akan mampu mendongkrak penjualan alat musik yang di-endorsenya?
Bisa melakukan sesi klinik?
Kontribusi apa aja di dunia musik?
Sudah tampil bersama siapa aja?
Strategi apa aja untuk bantu naikan image suatu produk?
Product knowledge sedalam apa?
Yakin bisa jalankan sesuai kontrak?
Yakin bisa setia?

Nah, itu biasanya yg jadi pertimbangan dasarnya.

Kalau kira2 banyak yg kena dgn point2 di atas, silahkan atuh apply endorsement deal ke produsen/toko. Jangan pakai malu, jangan pakai ragu. YAKIN!

Endorsement deal pun ada tingkatannya.

1. Endorsement Toko
2. Endorsement Produsen Lokal
3. Endorsement Distributor
4. Endorsement Produsen luar (otomatis jadi International Endorsee)

Tiap2 point Endorsement dibagi 4:

1. Alat musik dipinjamkan
2. Alat musik discount
3. Alat musik gratis

Khusus point 2 dan 4, endorsement deal dibagi 2 lagi.

1. Gratis dengan model yang standart catalog
2. Gratis dengan model custom (signature)

Bagi musisi lokal, biasanya full support oleh produsen lokal utk dibuatkan signature series sendiri.

Untuk bisa dapat signature sendiri dari produsen alat musik luar, butuh level yang sangat tinggi. Bahkan legendaris.

Harus dipastikan bahwa si artis terkenal di dunia internasional.

Jangan harap ngetop tingkat RT ngarep di-endorse merk luar dan signature pula.

Dan tidak semua Endorsee harus melakukan sesi Klinik.

Tingkatannya beda lagi, yaitu manjadi:

Endorsee & Clinician

Ia punya jadwal tetap untuk tour klinik bahkan adakan seminar utk suatu sekolah musik hingga seminar ke para sales.

Seorang Endorsee & Clinician menguasai:

1. Public speaking, penguasaan panggung.
2. Punya sendiri metode pengajaran yang baik.
3. Product knowledge yang luar biasa bahkan sampai ke history-nya.
4. Punya konsep penyampaian klinik yang matang.
5. Bersedia menerima segala jenis pertanyaan sampai yang menyeleneh sekalipun dan sanggup menjawabnya dgn cara apapun.

So, gimana kiatnya?

Kerja keras, belajar, latihan, banyak bergaul, banyakin karya, attitude adem, disiplin tinggi.

InsyaAllah langsung ditaksir oleh produsen alat musik.

Semangat!!!!

@DennyAJD
Voodoo band, Lecturer at Institut Musik Indonesia, Lecturer at Yamaha Master Course Akademia, Owner Ostinato Drum School. Yamaha Drums senior Endorsee, Ahead Drumstick Endorsee, Paiste cymbal endorsee, Evans Drumhead Endorsee. Owner KlinikDrum.com.

Youtube.com/DennyAJD
Instagram: DennyAJD
Twitter: @DennyAJD



Senin, 25 Juli 2016



Mau cerita sedikit mengenai Stick dari masa depan ini 😄

Pertama kali saya beli Ahead Drumstick di Guitar Center, Los Angeles tahun 1995/96.

Saya beli 2 pasang, Lars Ulrich series dan 5A.

Kedua stick so far jadi stick favorite utk 'ngeceng'. Pada saat live performance, TV appearance dan video klip.

Sering pula dipakai untuk ngajar dan latihan.

Dan pada tahun 2009, kaget setengah mati karena stick Lars Ulrich saya patah, wadow! Ternyata karena keteledoran saya yg ogah ganti cover padahal sudah rusak parah setelah pemakaian selama 13 tahun (!)

Alhamdulillah yang 5A masih bertahan hingga sekarang karena sudah dimuseumkan sejak tahun 2012.

Cover plastik yang saya beli sudah mulai rapuh karena bad storage (kelembaban tinggi), tapi rangka alumuniumnya masih sempurna, hanya aja warna mulai pudar.

Nah, apa yg membuat stick drum AHEAD beda dengan stick kayu lainnya? Simak aja tampilannya. :)

Artikel terus berlanjut, karena banyak banget yang bisa dibahas dari stick ini.

:)

Selasa, 05 Juli 2016

Type-type Drummer Lokal





Type2 Drummer. Type mana sajakah Anda? 😅

Baca dengan pikiran terbuka. Keep calm. :)

1. 😮 Tipe Karbitan. Drum digebukin secepat2nya. Gak peduli tempo, gak peduli tone. Yg asikk. Serasa paling jago se-RT.
2. 😎 Tipe Rock & Roll. Ada gig jam 8 malem, sampe venue jam 7:59. "Macet Gan".
3. 🤓 Tipe Kutu Buku. Semua buku dibabat habis, semua lesson diulik. Tapi malu-malu kalau perform.
4. 😬 Tipe Paling Jago. Merasa paling jago, paling pinter. Gak pernah kasih compliment. Semuanya jelek di mata dia.
5. 👶Tipe Pingin Exist. Kasih tips2, nasihat tapi hasil copas semua. Gak izin dan gak ada sumbernya pula. Seakan dia yg nulis.
6. 🤗 Tipe Helper. Bawaannya mau ngajarin orang. Semuaaa diajarin. Bahkan cara ngajarin pun diajarin.
7. 🤑 Tipe Borong Alat. Semua merk dibeli. Mahal, murah, second. Lama2 jadi gudang.
8. 😍 Tipe Lover. Gak bisa liat drummer lawan jenis sedikitpun. Bawaanya langsung mau dipacarin.
9. 😔 Tipe Buku Kursus. Gak bisa ngejam, kalau ngejam buka buku.
10. 😈 Tipe Festival. Sering ikut kompetisi musik tingkat RT padahal kemampuan tingkat nasional agar supaya gak ada lawan.
11. 😉 Tipe Working Drummer. Drummer sejuta gig. Semua gig diembat, jadi drummer solo2 artist.
12. 😋 Tipe Inbox & Dasyat. Ahli playback dan begaya untuk tampil di acara musik Inbox dan Dasyat.
13. 🤔 Tipe Penulis. Asli ramah dan hobby tulis artikel, blog bahkan buku. Suka share tapi marah besar kalau karyanya dibajak.
14. 😲 Tipe Ditegur Ngamuk. Mainnya blum jadi, tempo blum nempel. Tapi kalau dikasih tau langsung ngamuk. "Elu aja yang main drum!" Gitu katanya.
15. 🤖 Tipe Guru Sejuta Murid. Muridnya 300 orang. Ngajar dari jam 7 malam sampai jam 12 malam. Hafal mati semua isi buku.
16. 😗 Tipe Drummer Sexy. Cewek pastinya, tau kalau dirinya sexy, tau kalau tiap ketukannya bikin pria mabuk kepayang.
17. 😐 Tipe Bingung. Bingung mau main apa, sama siapa dan dimana. Padahal skill mumpuni.
18. 😈 Tipe Attitude Minus. Gak bisa punya komitment, gak hargai sesama, dll yg gak menyenangkan.
19. 😚 Tipe Merendah Untuk Tinggi. "Maaf gan masih pemula" tapi main double pedal 300 bpm, blast beat sampe tangan kiri berasep.
20. 😇 Tipe Drummer Gospel. Semua kemampuan bermusik untuk keperluan ibadah.
21. 😂 Tipe Pelupa. Salah part drum terus, tapi pinter ngeles. Padahal band membernya tau kalau mainnya salah semua.
22. 😣 Tipe Serba Ketinggalan. Cymbal ketinggalan, Stick hilang, Bass drum entah kemana.
23. 😥 Tipe Overpower. Mainnya kelebihan tenaga, main satu lagu udah ngos2an. Padahal lagu ballad.
24. 😧 Tipe Ngartis. Maunya pake crew dari soudcheck, angkat barang, elapin keringat sampe suapin makan.
25. 😬 Tipe Gak Terima. Gak terima ada yg lebih baik dari dia. "Ah, gw juga bisa. Besok gw lawan!"
26. 👻 Tipe Hantu. Menghilang ketika dibutuhkan. Live performance di TV nasional, tapi ditelp gak diangkat-angkat.
27. 🗣Tipe Tong Kosong. Nyaring tapi kosong. Seperti Cowbell.
28. 🤕 Tipe Magnet Bully. Kena Bully terus padahal ingin belajar. Nasib...
29. 😆 Tipe Easy Going. Apapun genre lagunya, apapun bentuk drumnya. Sikat terus, yg penting honor lancar.
30. ☺ Tipe Yang Patut Dicontoh. Belajar dari siapa saja, sopan tutur kata, kacang yang ingat kulitnya, menghargai sesama, on time, luwes.

Senin, 22 Februari 2016

Injek Pedal Bass Drum. Nempel Atau Tidak?

-MISSING BASIC, INJAK PEDAL BASS DRUM-

Beater pedal MENEMPEL pada drumhead bass drum atau TIDAK MENEMPEL?

Nah, perdebadatan ini berjalan sejak lama hingga sekarang.

Bagi drummer2 yang menjadi idola saya seperti:

Terry Bozzio
Simon Phillips
Dave Weckl
Neil Peart
Mike Mangini
Carter Beauford
Dennis Chambers
Buddy Rich
Aksan Sjuman
Gilang Ramadhan
Inank Noorsaid

Beater mereka tidak menempel pada drumhead bass drum.

Yang menempel siapa aja? Nah, saya notice seperti:

Mike Portnoy
Thomas Lang
Drummer Gospel kulit hitam
Dll...

Apa perbedaan antara menempel dan tidak?

Coba saksikan video yang saya buat. Ada perbandingan (slight) sound yang dihasilkan dan ada slow motion sehingga jelas apa yg terjadi antara nempel dan tidak.

Tapi biasanya ada aja yang bilang:

"Enakan nempel donk, suaranya lebih tegas, lebih mute"

Nah, tidak seluruhnya benar itu. Biasanya kalimat itu terlontar bagi yang rada malas ulik cara injak tidak menempel. Karena ribet lah, capek lah dll.

Nah, untuk achieve sound kick, tuning dan damping lah yah berbicara. Bukan dari cara injak menempel yang justru beater dan drumhead (lihat video) memantul-mantul seperti bola bekel jatuh.

Dan kebiasaan hanya bisa menginjak beater menempel punya dampak buruk ketika memainkan kick/bass drum ukuran lebih kecil dari 20". Atau kick dengan karakter Jazz yang memiliki sustain panjang.

Pernah ada mahasiswa saya lapor, sebut saja namanya Samsooy.

"Mas Den! Tadi malem sound drum saya ancur waktu main di RW Lounge! Hahaha"

"Di sana pake kick 18" ya?"

"Iya mas! Kebiasaan pedal nempel, eh pas kena kick 18" suaranya kaya dangdut gitu! Duiingg! Gitu.... Hahaha!"

Yap, itu kejadian benar2 terjadi. Bukan ngarang. 😊

Mungkin bakal ada pertanyaan seperti ini bagi yg baca...

"Mana enak injek terus kakinya dilepas2 gitu?"

Nah, bukan gitu cara injaknya. Semua tergantung dari basicnya, balance badannya. Tanpa balance, agak2 impossible utk bisa main pedal dengan baik, nyaman dan dengan suara yg sempurna.

Bisa juga dengan cara heel down seperti pemain2 jazz lakukan. Tapi sound yang dihasilkan tentu halus, sesuai dengan genrenya. Jangan harap suaranya akan 'meledak' seperti kicknya Lars Ulrich.

Tapi... ada saatnya juga lho beater menempel dibutuhkan.

Kapan?

Ketika kaki memainkan pola yang cepat. Maka dari itu banyak drummer2 gospel memainkan pedal dengan beater menempel.

Ada tapinya juga, seperti saya bilang tadi. Suara tidak maximal.

Mau suara enak tapi speed terbatas? Beater ngapung.

Mau main cepat tapi suara dikorbankan? Beater nempel.

Semudah itu kok.

Saya pribadi? Alhamdulillah saya bisa main cepat tapi beater ngapung. :)

Mike Mangini juga seperti itu. Speed cepat, ketukan presisi tapi sound tetap maximal.

Menginjak dengan beater menempel itu sama persis seperti memukul tom2 tapi stick ditahan pada drumhead hingga suaranya choke.

Gak percaya? Coba sendiri dan simak video ini baik2.

Intinya: alangkah baiknya bila menguasai 2 teknik. Menempel dan tidak. Khusus mahasiwa2 saya, saya wajibkan untuk tidak menempel demi sound dan kenyamanan.

Gak mau ngikutin gak papa kok. Terserah Anda semua. Saya hanya memberikan penjelasan.

Semoga bermanfaat dan memberikan sedikit pencerahaan.

:)

@DennyAJD
Voodoo band, Lecturer at Institut Musik Indonesia, Lecturer at Yamaha Master Course Akademia, Owner Ostinato Drum School. Yamaha Drums senior Endorsee, Paiste cymbal endorser, Evans Drumhead Endorsee. Owner KlinikDrum.com.

Youtube.com/DennyAJD
Instagram: DennyAJD
Twitter: @DennyAJD

Simak Video di:

https://youtu.be/52udSB2ceNY

Selasa, 11 Agustus 2015

Mau Aksi? Tau momentnya!



Aksi pada penampilan bermusik adalah suatu gerakan/tindakan pemain yang dapat meningkatkan nilai performancenya.

Misalnya memutar gitar bagi para gitaris, lempar bass bagi para bassist, banting2 keyboard bagi keyboardist, lompat dari speaker bagi para vokalist dan muter2 stick bagi para Drummer atau simply sebuah fill-in atau beat yang menarik.

Aksi pada penampilan ibarat bumbu penyedap pada makanan, agar tidak hambar, membuat penonton berkesan dan menambah semangat.

Tapi bagaimana apabila si drummer muter stick dari awal lagu sampai akhir? Drummer sudah mirip dengan kincir angin.

Bagaimana bila si Gitaris muter2 gitar sampai 5 kali dalam satu lagu? Gitaris bikin takut pemain2 sekitar (takut kehantam gitar).

Wah itu bukan lagi menjadi aksi, tetapi menjadi rutinitas. Pola 'aksi' sudah terbaca, sudah tidak asing, sudah basi.

Se-keren apapun aksinya, kalau dimainkan terlalu sering, tidak pada momentnya, tidak pada tempatnya, ya jadi norak.

Ibarat ada seorang cewek cantik banget yang sedang diperhatikan cowok yang sedang duduk di sebelah mejanya, sudah hampir sejam.

Kemudian si cewek melirik dan senyum kepada tuh cowok (hanya sekali dan sebentar), si cowok itu bisa kejang2 dan bakal keingat terus sepanjang masa. :D

Lain hal bila si cewek langsung main mata, melirik berkali2, menatap terus. Wah, bisa2 tuh cowok salah tafsir. Bahkan bisa dianggap cewek gampangan. Nah.... make sense?

So, seberapa sederhana aksimu, jika ditampilkan tepat waktu dan tidak diumbar, pasti akan berkesan.

Begitu juga dengan aksi yang ribet nan susah. Bila ditampilkan terlalu sering, akan menjadi hal yang biasa. Membosankan karena sudah terbaca.

Berlaku juga pada fill-in. Too much fill in = you're dead. Vokalist merasa terganggu, basist kehilangan groove, gitaris mencari-cari ketukan. Keseluruhan lagu kehilangan nyawa. Waduhh...

Ingat porsimu sebagai drummer. Jangan melewati batas porsi semestinya agar tidak saling menggenangi porsi2 pemain lain dan merusak mood mereka, mood penonton dan mood juri (bila dalam suasana kompetisi).

Saya ingat masa2 'ajaib' saya menjuri Asian Beat di tahun 2005-2009 dimana para pemain saling unjuk gigi gak karuan.

Lagu menjadi prioritas nomor 2, yang penting aksi, aksi dan aksi. Lompat sana, lompat sini. Senar gitar digigit, gitar diinjak2, cymbal dilempar2, vokalist kayang, keyboard digoyang. Wadowww!!! Pusing saya (!)

Sampai pada pada akhirnya saya mengatakan satu kalimat ke setiap kota saya bertugas.

"Ini Asian Beat, bukan Asian Sirkus. Saya cari musiknya, bukan sirkusnya"

Alhamdulillah sekarang Asian Beat kembali normal, aksi2 lebay sudah jauh berkurang.

Ingat pepatah yang pernah dilontarkan oleh Jackie Chan di film The Karate Kid.

"Wu Ji Bi Fan"

-Sesuatu yang berlebihan justru menjadi tidak baik-

@DennyAJD

Senin, 20 Juli 2015

Saya! Bela Lars Ulrich...



"Drummernya Metallica gak asik..."

Yah, boleh saya share opini saya sedikit.

Pertama, main influence saya utk pertama kali main drum adalah Lars Ulrich di tahun 1995.

Tapi pasti adaaa aja yg "merendahkan" Lars sebagai Drummer Metallica. Dibilang monoton, gitu2 aja, gak jago padahal setupnya gede? Hmmm...

Kalau dikatakan "begitu-begitu aja" ya musik Metallica ya seperti itu. Itu yang namanya ciri, benang merahnya.

Apakah lagu2 pantas Metallica menggunakan fill-in Linear ala "gospel" masa kini?

Apakah lagu Metallica pantas main snarenya pake Brush?

Apakah pantas lagu2 Metallica dimainkan dengan instrument tambahan seperti Octoban, Cowbell, Jamblock, rebana, gendang atau ketipung?

Kalau ada yg bilang "Metallica main odd meter donk!". Oh, Metallica main Odd Meter pada album awal2 mereka lho, bahkan lebih dulu ketimbang Dream Theater (influence besar Dream Theater itu Metallica lho).

Boleh dicek pada album Ride The Lightning 1984?) dan And Justice For All 1988?). Bahkan pada lagu Master of Puppets, verse-nya memiliki tanda birama 21/32.

Kenapa sekarang gak ada odd time? Well, people gets tired. Mereka mengakui itu capek main odd time. 😊

"Lars mainnya gak jago!" Hehehe... menurut saya, siapapun Drummernya yang pernah bercokol dan besar di dunia rekaman analog (rekam pakai pita) adalah Drummer2 SAKTI.

Kenapa Sakti? Era rekaman ANALOG adalah era rekaman paling jujur. Apa adanya. Apa yg dimainkan ya itu hasilnya. Gak ada proses editing, gak ada proses manipulasi suara.

Klo gak ngerti, nih saya kasih contoh rekaman sekarang.

1. Take drum

2. Hasil rekaman drum temponya kabur, ketukan snare kabur2an.

3. "Tenang" kata operator rekaman. Bisa saya edit semua. Hohohoho sambil tersenyum.

4. Tadaaa!!! Dalam hitungan menit, beat drum ancur jadi rapih karena ditolong software. Suara snare digeser, suara kick direplace. Wahh, sempurna pokoknya.

5. Si Operator nanya "eh, snarenya gak tune nih. Gw replace sama suara Snare Yamaha yah. Keren deh!" Tadaa!!! Suara snare pun berubah.

Lah, apa gunanya mic drum dari awal? Hahaha 😅

"Eh, ada snare gak pas tuh di akhir lagu" kata gitarisnya. "Ow, itu gampang" kata Operator "nih, tinggal gw geser. Beres kan?" Hohohoho

Enaknya...

Dan... banyak lho band2 luar yang Drummernya dibantu oleh teknology. Termasuk hasil rekaman "Live" mereka. Jangan salah, hari gini rekaman Live itu masih melampaui proses editing lho.

Bahkan parahnya lagi banyak band2 Metal juga yg drum pada lagu2 mereka menggunakan drum machine. Saya tau lah siapa aja bandnya, tapi kalau dikasih tau  kecewa deh. 😊

Nah, gimana kalau proses rekaman Analog?

1. Take drum
2. Beatnya ancur, temponya kabur.
3. Take ulang dari awal
4. Masih ancur? Disuruh pulang, belajar lagi. Bulan depan re-take.

Nah, itu kalau band ecek2 coba rekaman analog. Kalau professional macam Lars?

1. Take drum
2. Kalau ada tempo kabur, Lars minta take dari awal.
3. Ketika selesai. Hasil drum didengar bareng.
4. "Lars. Snare ada yg kabur tuh bagian akhir" kata Bob Rock, producernya.
5. "F*ck!!!" Kata Lars. "Okey, saya take ulang. Istirahat dulu. (Dari dokumenter pembuatan Black Album)

Nah... beda kan sama yg sekarang?

Mikir 100x dulu yuk sebelum merendahkan Drummer lain, apalagi merendahkan Drummer legend.

Rekaman pakai Analog itu gak semudah dan semurah rekaman digital. Pressurenya beda.

Konon waktu saya rekaman pakai analog (saya alhamdulillah pernah rasain rekaman 3 album pakai analog) operator legend alm. Mas Harry Triple M mengatakan. "Gak boleh salah sampe 7x ya. Nanti suaranya jadi tipis! Pitanya kudu dinetralkan lagi, ribet."

Nah, jadi nambah ilmu kan? 😊

@DennyAJD
Voodoo band, Lecturer at Institut Musik Indonesia, Lecturer at Yamaha Master Course Akademia, Owner Ostinato Drum School. Yamaha Drums senior Endorsee, Paiste cymbal endorser, Evans Drumhead Endorsee. Owner KlinikDrum.com.

Youtube.com/DennyAJD
Instagram: DennyAJD
Twitter: @DennyAJD



Minggu, 21 Juni 2015

Memori Otot Drummer

-Muscle Memory-

Bukan hanya otak yang memiliki memory, tetapi juga otot. Sama seperti menghafal suatu materi, gerakan berulang yang sering dilakukan akan terekam oleh otot dan menjadi kebiasaan. Apapun gerakannya dan seberapa banyak gerakannya.

Berapa GB kah jumlah memory pada otot? Ya sudah pasti gak bisa dimeasure dgn hitungan Byte. Yang pasti slight atau bahkan big movement yang kita lakukan sekarang ini adalah buah hasil rekaman otot. Seperti cara jalan, gaya penulisan, gaya tanda tangan, cara kerja bahkan hingga lafal pembicaraan (muscle memory lidah, mulut & bibir)

Muscle memory bagi musisi? Musisi justru pengguna "jasa" muscle memory paling banyak. Apalagi drummer yang di mana gerakannya lebih menyeluruh keseluruh bagian limbs, joint dan jari.

Apa arti muscle memory bagi musisi? Sudah jelas, tanpa melakukan gerakan yang berulang (let's say) LATIHAN, maka adalah tidak mungkin untuk bisa menguasai suatu materi, pola dan kecepatan dengan baik. Digerakan aja jarang, bagaimana otot bisa merekamnya?

Gerakan berulang alias LATIHAN adalah proses rekaman otot pada suatu gerakan atau kombinasi gerakan. Dan 'proses rekaman' itu butuh waktu, butuh ketelatenan, butuh kegigihan, butuh semangat/passion.

Sayangnya banyak orang yg ingin cepat bisa tapi instant. Waw, gimana cara? Yang katanya yg instant cuma Mie Instant aja gak sepenuhnya benar. Mie Instant aja butuh skill utk memasak, timing memasak, jumlah air dll. Perlu modal panci dan kompor pula. Jadi apa yang instant? Gak ada. Apalagi yang namanya latihan, gak mungkin instant. Selain tidak instant, butuh effort lainnya seperti biaya dan alat.

Nah, latihan rutin aja tidak cukup. Bahkan latihan yang salah bisa jadi berbahaya dan berpotensi ngawur. Kenapa bahaya dan atau ngawur? Karena bila diri sendiri aja tidak tahu apa yang dilatih itu benar atau tidak, apalagi otot?

Let's say Anda melatih pola paradiddle hingga bertahun2, tetapi... ternyata gerakannya salah. Suaranya lucu dan berantakan. Nah, kejadian seperti ini yang akan sulit dibenahi. Bukan berarti tidak bisa, semua pasti bisa asalkan pola pikir direset ulang agar lebih terbuka dan siap menerima pencerahan  baru.

Bagaimana muscle memory terbentuk? Ini step by step prosesnya:

1. Musisi menerima suatu materi.

2. Materi dimengerti oleh otak.

3. Otak merubah sinyal neuron menjadi gerakan.

4. Sinyal neuron terus-menerus "menuntun" otot untuk bergerak.

5. Ketika otot sudah terbiasa, otak hanya memberikan sinyal besar sekali kepada otot untuk membuat menghasilkan gerakan kemudian dijaga oleh sinyal neuron halus.

6. Ketika suatu limbs sudah terbiasa dan tidak perlu control sepenuhnya dari signal neuron, maka signal neuron bisa didistribusikan kepada bagian tubuh lain sembari menjaga asupan sinyal neuron halus ke bagian tubuh tadi. Dan bahkan bisa dilakukan seterusnya kepada tiap bagian tubuh lainnya.

Nah, seperti ini juga yang biasa para Drummer Ostinato lakukan. Satu-persatu melatih bagian tubuh, kemudian mengontrolnya semua secara bersamaan.

Lama kelamaan Anda bisa melakukan semua gerakan yang super kompleks sambil mengobrol.

So jelas sekarang? Jangan harap bisa tanpa proses rekaman otot alias LATIHAN.

Dan pastikan apa yang Anda latih adalah benar atau Anda akan bermain salah selamanya.

-DennyAJD

(Disadur dari Jurnal Ilmiah "Memory Otot Musisi" oleh Denny AJD"