Jumat, 30 September 2011

All About Endorsement Deal




Endorsement deal

Dulu, teman saya pernah bilang “kaya elo mah nggak usah mikiran alat, nanti juga di-endorse” sambil tertawa. Saya sih tidak percaya dengan apa yang di ucapkan dia waktu itu, wong waktu itu saya hanya ngeband di kampus-kampus, jago kandang pula. Well, believe it or not saat ini saya justru di endorse oleh 3 produk sekaligus, yaitu Yamaha Drums, Paiste Cymbals & Evans Drumhead (!). Bahkan stick drum pun sempat di-endorse. Yup, sesuai dengan dugaan Anda, ketiga produsen luar biasa itu memberikan alat secara cuma-cuma ke saya. Sesuai keinginan saya? Nah, saya jawab nanti di paragraph berikutnya ya.

Sebenarnya ada 4 tingkatan keterlibatan kita sebagai musisi dengan produsen/distributor alat musik. Yang pertama adalah Demonstrator,  kedua adalah Clinician, ketiga adalah Endorsee dan terakhir adalah Endorsee & Clinician. Perbedaannya adalah:

Demonstrator

Musisi bertugas mendemonstrasikan alat musik yang d kuasainya (pasti drum donk, ini kan artikel yang ditulis oleh Drummer). Sebagai seorang Demonstrator, si musisi tidak perlu memiliki nama besar, cukup dengan kemampuan dia menguasai alat musik dan produknya dengan mantab. Bahkan seorang Demonstrator pun tidak diharuskan berbicara di depan publik mengenai produk yang digunakannya (tergantung dari agreement), tugas itu bisa di berikan kepada orang lain yaitu sales-nya.

Seorang Demostrator umumnya tidak terikat secara ekslusif dengan satu merk alat musik alias dia masih bebas memainkan alat musik dengan merk lain di saat dia sendiri melalukan performance di luar tugas demostrasinya.

Tugas terberat Demonstrator adalah mengetahui dan menguasai benar kelebihan alat musiknya dan menutupi kekurangannya dengan berbagai alasan. Yah, itulah dunia marketing.

Demonstrator dikasih alat musik tidak? Jawabanya tidak, kalau dipinjamkan dalam kurun waktu yang sangat terbatas iya. Hanya saja dia mendapatkan discount khusus jika berminat untuk memilikinya.


Clinician

Biasanya direkrut dari musisi yang sudah ada nama dan merupakan seorang educator. Job & duty seorang clinician ada dua. Jika dia mendapatkan tugas untuk mempromosikan alat musik yang harus dilakukan adalah mendemonstrasikan alat musiknya dan menjelaskan secara detail mengenai spec dan keunggulan produknya. Seorang Clinician juga harus menguasai public speaking dan siap dengan pertanyaan-pertanyaan apapun dari peserta Clinic termasuk pertanyaan yang ‘ajaib’. Misalnya “mas tolong mainkan beat samba dengan ketukan 7/8 dan lakukan fill-in tapi temponya jangan kabur”. (?) lho? Ini pertanyaan apa nantang? Yah, begitulah yang terjadi hingga saat ini. Masih banyak orang yang tidak mengerti akan format klinik.

Lain halnya jika dia mendapatkan Job dari sebuah sekolah musik, si Musisi justru dituntut untuk men-sharing skill dan pengalamannya dengan peserta klinik. Dan mempromosikan sekolah musik yang telah men-hire Anda agar peserta/pengunjung tertarik untuk mendaftarkan diri ke sekolah musik tersebut. Walaupun dia sendiri sebagai Clinician bukanlah staff pengajar di disana.

Seorang Clinician terikat dengan merk produk yang digunakannya sesuai masa kontrak. Jika dia menggunakan sembarang merk alat musik dalam masa kontraknya sebagai Clinician merk tertentu, akibatnya fatal. Dari putus kontrak hingga ganti rugi.

Tugas terberat Clinican sama dengan Demostrator yaitu mengetahui dan menguasai benar kelebihan alat musiknya dan menutupi kekurangannya dengan berbagai alasan.

Apa Clinician diberikan alat musik secara gratis? Iya dan tidak, tergantung dari agreementnya. Biasanya jika sudah dipercaya karena kesetiannya kemungkinan besar dia diberikan secara gratis. Hanya saja dengan kuantitas yang terbatas. Yang sudah pasti, dia mendapatkan discount khusus.


Endorsee

Banyak yang berkata “lho, kok player dari band kaya gitu bisa di endorse? Memang dia jago apa?”. Itulah dunia Endorse. Yang terpenting adalah kepopuleran band/figurenya yang memang sedang naik daun & memang memiliki nama besar. Masalah dia ‘jago’ apa tidak itu nomor dua. Selama band itu sering nongol di TV, secara otomatis performance (dan alat musiknya) di tonton oleh jutaan orang dalam satu waktu. Produsen alat musik mana yang tidak mau merknya nongol di TV secara gratis?

Seorang Endorsee pun tidak diwajibkan untuk melakukan klinik. Tugasnya cukup dengan setia dengan merk alat musiknya hingga akhir masa kontrak. Mudah? Tidak juga, setia dengan satu merk mengartikan bahwa seorang Endorsee ‘haram’ hukumnya menggunakan alat musik beda merk dalam berbagai kondisi acara. Maupun sekedar jamming sekalipun. Tapi jika sudah kepepet biasanya lakban hitam berbicara, walaupun hal seperti itu tidak dianjurkan oleh produsen yang pasti menginginkan merknya digunakan oleh musisi yang di kontrak olehnya.


Good things about endorsement deal:

Apakah Endorsee berhak memiliki instrument pilihannya secara gratis. Jawabanya adalah iya. Yang mereka (artist endorsee) perlu lakukan hanya menulis di kertas kosong dengan daftar alat-alat yang mereka inginkan sambil melihat-lihat katalog drum sebagai panduan. Setelah itu, cukup tunggu beberapa saat sebelum drumset favoritenya mendarat di rumah. Fun? Yes!

Mereka dipersilahkan memilih instrumentnya dengan bebas. Sebagai contoh Yamaha Drums mempersilahkan artisnya untuk memilih secara bebas seberapa banyak instrument drums yang diinginkan tanpa batasan nilai kontrak. Tapi dengan tingkat kewajaran, jika si artis merupakan jazz drummer dan memohon agar diberikan 4 buah bass drum dan 10 tom-tom, hal seperti itu tentu tidak akan di kabulkan. Main Jazz kok pake 4 bass drum?. Lain halnya jika si artis merupakan player yang memang membutuhkan banyak instrument untuk keperluan performance karena memang gaya permainannya yang massive (Ostinato drum soloist). Mau bass drum 3 buah dengan 12 tom-tom dan beberapa snare serta puluhan cymbal stand dan banyak pedal pasti di kabulkan.

Tapi ada juga yang membatasi instrument si artis dengan nilai kontrak. Walaupun demikian, nilai kontraknya bisa mencapai puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. So, it will not be a problem.




Endorsee & Clinician

Kebetulan saya (Denny AJD) masuk dalam level ini. Karena memang, belum tentu seorang Endorsee itu adalah Clinician, begitu juga Clinician yang belum tentu seorang Endorsee. Tingkatan ini merupakan yang paling berat tugasnya. Selain harus bisa menjadi duta merk yang saya gunakan, saya harus bertindak sama persis dengan Clinician. Yaitu berbicara baik mengenai merk yang saya pegang, menutupi kekurangannya dengan berbagai alasan dan jika terpaksa harus di bandingkan dengan merk lain saya harus dapat menjatuhkan merk yang menjadi pesaing drum yang saya gunakan. Menjatuhkan bukan dalam arti menjelek-jelekan merk lain lho, menjatuhkannya cukup dengan memberitahukan kelebihan drum milik saya yang tidak dimiliki oleh merk lain.

Sama dengan Endorse, saya berhak atas alat-alat musik secara gratis. Sesuai dengan keinginan dan tentu dengan kebutuhan. Kebetulan saya di endorse oleh 3 produk sekaligus. So, Yamaha Drums, Paiste cymbals & Evans drumhead yang saya gunakan adalah gratis dan merupakan bentuk kepercayaan mereka kepada saya untuk membawakan nama baik mereka.

Menaikan dan menjaga nama baik merk yang dipercayakan tidaklah mudah, karena mereka menantikan hasil yang baik setelah mengendorse si artis. Kalau ternyata tidak ada peningkatan penjualan dengan merk yang yang digunakan si artis, produsen pasti kapok dan ogah mengendorse  artis itu lagi. Apalagi sampai putus kontrak karena masalah & kelakuan artis yg tidak menyenangkan, bisa-bisa perlengkapan drum yang diberikan bisa diambil kembali.

Pingin tahu kiatnya agar bisa di angkat sebagai Endorse atau setidaknya menjadi Demonstrator & Clinician?
Banyak berlatih & belajar musik dengan benar.
Ikuti festival musik band atau individu terutama yang di adakan oleh merk alat musik atau distributor alat musik.

Kuasai benar alat musik yang Anda gunakan dari teknik hingga produknya.




-          Kumpulkan sebanyak-banyaknya prestasi bermusik.

-          Berani berbicara di depan umum.

-          Banyak bergaul.

Usahakan punya band yang ngetop atau bakal ngetop.

Aktif menawarkan diri ke pihak distributor atas keinginan Anda. Baik itu Demonstrator, Clinician atau di Endorse. Sama seperti mencari perkerjaan, hanya saja tidak formil.


Jika sudah mendapatkan tawaran endorse, apa yg perlu dilakukan?

-          Jangan meminta yang aneh atau terlalu jual mahal, syukur-syukur sudah mau di-endorse.



-          Baca kontrak dengan benar dan seksama. Konsultasikan bila perlu. Pastikan alat musik Anda inginkan datang tepat waktu, hal itu bisa ditulis didalam kontrak. Jangan sampai datang setahun setelah kontrak di tanda tangan. Anda yang dirugikan. Drum belum dapat kok disuruh pake drum merk itu tanpa kecuali. Bagaimana caranya?Deal sudah didepan mata, tapi merk drumnya adalah “Semoga Awet”. Yo wis, terima saja! Walaupun merknya ‘tidak jelas’ setidaknya hal it merupakan permulaan yang baik. Jangan terlalu gengsi dengan merk dulu deh.

Jika sudah menjadi seorang endorsee suatu merk alat musik, apa yang Anda lakukan?

-          Bersyukur (itu pasti).

-          Jangan termakan tawaran merk/distributor lain yang menggiurkan. Toh kalau pihak yang merayu melihat betapa mudahnya Anda tergiur, mereka sendiri akan mikir dua kali untuk mengendorse Anda.

-          Anggap endorsement deal itu seperti suatu pernikahan, ‘selingkuh’ sedikit aja bisa fatal akibatnya. 

-          Be on time! Selalu datang tepat waktu, baik itu ketika masih di Airport ataupun di lokasi. Bagi penduduk Jakarta please BE BEFORE TIME! Karena berniat ontime di kota Jakarta sama saja untuk merencakan diri Anda untuk datang telat. Anda tidak pernah akan tahu apa yg akan terjadi di jalan pada saat menuju ke lokasi.

-          Hormati kontrak, karena itu adalah bentuk hormat & penghargaan distributor kepada Anda. Hargai itikad baik mereka dengan membalasnya dengan kesetiaan dan tanggung jawab. Hargai bila mau dihargai orang lain.

Pernah punya pertanyaan seperti ini? “Kapan ya gw bisa di-endorse?”. Don’t worry, soon are later you’ll be. Berusaha, opstimis dan berdoa. Semua  bisa terwujud. J