Kamis, 18 Agustus 2016

Tentang Endorsement Deal part 2.

Tentang Endorsement Deal part 2.

(Sebuah penekanan)

Saya sering dapat pertanyaan...

"Gimana caranya gue bisa di-endorse?"

Nah, pertanyaan ini analoginya seperti ini:

"Gimana caranya saya bisa jadi suaminya Pevita Pearce?"

Nah, org yg dengar akan bertanya?

"Wadow?! Siapa lu?!"

😂

Yup, endorsee itu seperti cari istri.

Harus sama2 suka. Antara produsen dgn artist.

Klo bertepuk sebelah tangan ya, selamat berjuang.

So, untuk bisa bertanya...

"Gimana caranya gue bisa di-endorse?"

Ya tanya diri sendiri lagi.

Karyanya apa aja?
Prestasinya apa?
Pengalamannya ngapain aja?
Apakah sudah cukup dikenal?
Apakah skill sudah mumpuni?
Yakin setelah Anda di-endorse akan mampu mendongkrak penjualan alat musik yang di-endorsenya?
Bisa melakukan sesi klinik?
Kontribusi apa aja di dunia musik?
Sudah tampil bersama siapa aja?
Strategi apa aja untuk bantu naikan image suatu produk?
Product knowledge sedalam apa?
Yakin bisa jalankan sesuai kontrak?
Yakin bisa setia?

Nah, itu biasanya yg jadi pertimbangan dasarnya.

Kalau kira2 banyak yg kena dgn point2 di atas, silahkan atuh apply endorsement deal ke produsen/toko. Jangan pakai malu, jangan pakai ragu. YAKIN!

Endorsement deal pun ada tingkatannya.

1. Endorsement Toko
2. Endorsement Produsen Lokal
3. Endorsement Distributor
4. Endorsement Produsen luar (otomatis jadi International Endorsee)

Tiap2 point Endorsement dibagi 4:

1. Alat musik dipinjamkan
2. Alat musik discount
3. Alat musik gratis

Khusus point 2 dan 4, endorsement deal dibagi 2 lagi.

1. Gratis dengan model yang standart catalog
2. Gratis dengan model custom (signature)

Bagi musisi lokal, biasanya full support oleh produsen lokal utk dibuatkan signature series sendiri.

Untuk bisa dapat signature sendiri dari produsen alat musik luar, butuh level yang sangat tinggi. Bahkan legendaris.

Harus dipastikan bahwa si artis terkenal di dunia internasional.

Jangan harap ngetop tingkat RT ngarep di-endorse merk luar dan signature pula.

Dan tidak semua Endorsee harus melakukan sesi Klinik.

Tingkatannya beda lagi, yaitu manjadi:

Endorsee & Clinician

Ia punya jadwal tetap untuk tour klinik bahkan adakan seminar utk suatu sekolah musik hingga seminar ke para sales.

Seorang Endorsee & Clinician menguasai:

1. Public speaking, penguasaan panggung.
2. Punya sendiri metode pengajaran yang baik.
3. Product knowledge yang luar biasa bahkan sampai ke history-nya.
4. Punya konsep penyampaian klinik yang matang.
5. Bersedia menerima segala jenis pertanyaan sampai yang menyeleneh sekalipun dan sanggup menjawabnya dgn cara apapun.

So, gimana kiatnya?

Kerja keras, belajar, latihan, banyak bergaul, banyakin karya, attitude adem, disiplin tinggi.

InsyaAllah langsung ditaksir oleh produsen alat musik.

Semangat!!!!

@DennyAJD
Voodoo band, Lecturer at Institut Musik Indonesia, Lecturer at Yamaha Master Course Akademia, Owner Ostinato Drum School. Yamaha Drums senior Endorsee, Ahead Drumstick Endorsee, Paiste cymbal endorsee, Evans Drumhead Endorsee. Owner KlinikDrum.com.

Youtube.com/DennyAJD
Instagram: DennyAJD
Twitter: @DennyAJD



Senin, 25 Juli 2016



Mau cerita sedikit mengenai Stick dari masa depan ini 😄

Pertama kali saya beli Ahead Drumstick di Guitar Center, Los Angeles tahun 1995/96.

Saya beli 2 pasang, Lars Ulrich series dan 5A.

Kedua stick so far jadi stick favorite utk 'ngeceng'. Pada saat live performance, TV appearance dan video klip.

Sering pula dipakai untuk ngajar dan latihan.

Dan pada tahun 2009, kaget setengah mati karena stick Lars Ulrich saya patah, wadow! Ternyata karena keteledoran saya yg ogah ganti cover padahal sudah rusak parah setelah pemakaian selama 13 tahun (!)

Alhamdulillah yang 5A masih bertahan hingga sekarang karena sudah dimuseumkan sejak tahun 2012.

Cover plastik yang saya beli sudah mulai rapuh karena bad storage (kelembaban tinggi), tapi rangka alumuniumnya masih sempurna, hanya aja warna mulai pudar.

Nah, apa yg membuat stick drum AHEAD beda dengan stick kayu lainnya? Simak aja tampilannya. :)

Artikel terus berlanjut, karena banyak banget yang bisa dibahas dari stick ini.

:)

Selasa, 05 Juli 2016

Type-type Drummer Lokal





Type2 Drummer. Type mana sajakah Anda? 😅

Baca dengan pikiran terbuka. Keep calm. :)

1. 😮 Tipe Karbitan. Drum digebukin secepat2nya. Gak peduli tempo, gak peduli tone. Yg asikk. Serasa paling jago se-RT.
2. 😎 Tipe Rock & Roll. Ada gig jam 8 malem, sampe venue jam 7:59. "Macet Gan".
3. 🤓 Tipe Kutu Buku. Semua buku dibabat habis, semua lesson diulik. Tapi malu-malu kalau perform.
4. 😬 Tipe Paling Jago. Merasa paling jago, paling pinter. Gak pernah kasih compliment. Semuanya jelek di mata dia.
5. 👶Tipe Pingin Exist. Kasih tips2, nasihat tapi hasil copas semua. Gak izin dan gak ada sumbernya pula. Seakan dia yg nulis.
6. 🤗 Tipe Helper. Bawaannya mau ngajarin orang. Semuaaa diajarin. Bahkan cara ngajarin pun diajarin.
7. 🤑 Tipe Borong Alat. Semua merk dibeli. Mahal, murah, second. Lama2 jadi gudang.
8. 😍 Tipe Lover. Gak bisa liat drummer lawan jenis sedikitpun. Bawaanya langsung mau dipacarin.
9. 😔 Tipe Buku Kursus. Gak bisa ngejam, kalau ngejam buka buku.
10. 😈 Tipe Festival. Sering ikut kompetisi musik tingkat RT padahal kemampuan tingkat nasional agar supaya gak ada lawan.
11. 😉 Tipe Working Drummer. Drummer sejuta gig. Semua gig diembat, jadi drummer solo2 artist.
12. 😋 Tipe Inbox & Dasyat. Ahli playback dan begaya untuk tampil di acara musik Inbox dan Dasyat.
13. 🤔 Tipe Penulis. Asli ramah dan hobby tulis artikel, blog bahkan buku. Suka share tapi marah besar kalau karyanya dibajak.
14. 😲 Tipe Ditegur Ngamuk. Mainnya blum jadi, tempo blum nempel. Tapi kalau dikasih tau langsung ngamuk. "Elu aja yang main drum!" Gitu katanya.
15. 🤖 Tipe Guru Sejuta Murid. Muridnya 300 orang. Ngajar dari jam 7 malam sampai jam 12 malam. Hafal mati semua isi buku.
16. 😗 Tipe Drummer Sexy. Cewek pastinya, tau kalau dirinya sexy, tau kalau tiap ketukannya bikin pria mabuk kepayang.
17. 😐 Tipe Bingung. Bingung mau main apa, sama siapa dan dimana. Padahal skill mumpuni.
18. 😈 Tipe Attitude Minus. Gak bisa punya komitment, gak hargai sesama, dll yg gak menyenangkan.
19. 😚 Tipe Merendah Untuk Tinggi. "Maaf gan masih pemula" tapi main double pedal 300 bpm, blast beat sampe tangan kiri berasep.
20. 😇 Tipe Drummer Gospel. Semua kemampuan bermusik untuk keperluan ibadah.
21. 😂 Tipe Pelupa. Salah part drum terus, tapi pinter ngeles. Padahal band membernya tau kalau mainnya salah semua.
22. 😣 Tipe Serba Ketinggalan. Cymbal ketinggalan, Stick hilang, Bass drum entah kemana.
23. 😥 Tipe Overpower. Mainnya kelebihan tenaga, main satu lagu udah ngos2an. Padahal lagu ballad.
24. 😧 Tipe Ngartis. Maunya pake crew dari soudcheck, angkat barang, elapin keringat sampe suapin makan.
25. 😬 Tipe Gak Terima. Gak terima ada yg lebih baik dari dia. "Ah, gw juga bisa. Besok gw lawan!"
26. 👻 Tipe Hantu. Menghilang ketika dibutuhkan. Live performance di TV nasional, tapi ditelp gak diangkat-angkat.
27. 🗣Tipe Tong Kosong. Nyaring tapi kosong. Seperti Cowbell.
28. 🤕 Tipe Magnet Bully. Kena Bully terus padahal ingin belajar. Nasib...
29. 😆 Tipe Easy Going. Apapun genre lagunya, apapun bentuk drumnya. Sikat terus, yg penting honor lancar.
30. ☺ Tipe Yang Patut Dicontoh. Belajar dari siapa saja, sopan tutur kata, kacang yang ingat kulitnya, menghargai sesama, on time, luwes.

Senin, 22 Februari 2016

Injek Pedal Bass Drum. Nempel Atau Tidak?

-MISSING BASIC, INJAK PEDAL BASS DRUM-

Beater pedal MENEMPEL pada drumhead bass drum atau TIDAK MENEMPEL?

Nah, perdebadatan ini berjalan sejak lama hingga sekarang.

Bagi drummer2 yang menjadi idola saya seperti:

Terry Bozzio
Simon Phillips
Dave Weckl
Neil Peart
Mike Mangini
Carter Beauford
Dennis Chambers
Buddy Rich
Aksan Sjuman
Gilang Ramadhan
Inank Noorsaid

Beater mereka tidak menempel pada drumhead bass drum.

Yang menempel siapa aja? Nah, saya notice seperti:

Mike Portnoy
Thomas Lang
Drummer Gospel kulit hitam
Dll...

Apa perbedaan antara menempel dan tidak?

Coba saksikan video yang saya buat. Ada perbandingan (slight) sound yang dihasilkan dan ada slow motion sehingga jelas apa yg terjadi antara nempel dan tidak.

Tapi biasanya ada aja yang bilang:

"Enakan nempel donk, suaranya lebih tegas, lebih mute"

Nah, tidak seluruhnya benar itu. Biasanya kalimat itu terlontar bagi yang rada malas ulik cara injak tidak menempel. Karena ribet lah, capek lah dll.

Nah, untuk achieve sound kick, tuning dan damping lah yah berbicara. Bukan dari cara injak menempel yang justru beater dan drumhead (lihat video) memantul-mantul seperti bola bekel jatuh.

Dan kebiasaan hanya bisa menginjak beater menempel punya dampak buruk ketika memainkan kick/bass drum ukuran lebih kecil dari 20". Atau kick dengan karakter Jazz yang memiliki sustain panjang.

Pernah ada mahasiswa saya lapor, sebut saja namanya Samsooy.

"Mas Den! Tadi malem sound drum saya ancur waktu main di RW Lounge! Hahaha"

"Di sana pake kick 18" ya?"

"Iya mas! Kebiasaan pedal nempel, eh pas kena kick 18" suaranya kaya dangdut gitu! Duiingg! Gitu.... Hahaha!"

Yap, itu kejadian benar2 terjadi. Bukan ngarang. 😊

Mungkin bakal ada pertanyaan seperti ini bagi yg baca...

"Mana enak injek terus kakinya dilepas2 gitu?"

Nah, bukan gitu cara injaknya. Semua tergantung dari basicnya, balance badannya. Tanpa balance, agak2 impossible utk bisa main pedal dengan baik, nyaman dan dengan suara yg sempurna.

Bisa juga dengan cara heel down seperti pemain2 jazz lakukan. Tapi sound yang dihasilkan tentu halus, sesuai dengan genrenya. Jangan harap suaranya akan 'meledak' seperti kicknya Lars Ulrich.

Tapi... ada saatnya juga lho beater menempel dibutuhkan.

Kapan?

Ketika kaki memainkan pola yang cepat. Maka dari itu banyak drummer2 gospel memainkan pedal dengan beater menempel.

Ada tapinya juga, seperti saya bilang tadi. Suara tidak maximal.

Mau suara enak tapi speed terbatas? Beater ngapung.

Mau main cepat tapi suara dikorbankan? Beater nempel.

Semudah itu kok.

Saya pribadi? Alhamdulillah saya bisa main cepat tapi beater ngapung. :)

Mike Mangini juga seperti itu. Speed cepat, ketukan presisi tapi sound tetap maximal.

Menginjak dengan beater menempel itu sama persis seperti memukul tom2 tapi stick ditahan pada drumhead hingga suaranya choke.

Gak percaya? Coba sendiri dan simak video ini baik2.

Intinya: alangkah baiknya bila menguasai 2 teknik. Menempel dan tidak. Khusus mahasiwa2 saya, saya wajibkan untuk tidak menempel demi sound dan kenyamanan.

Gak mau ngikutin gak papa kok. Terserah Anda semua. Saya hanya memberikan penjelasan.

Semoga bermanfaat dan memberikan sedikit pencerahaan.

:)

@DennyAJD
Voodoo band, Lecturer at Institut Musik Indonesia, Lecturer at Yamaha Master Course Akademia, Owner Ostinato Drum School. Yamaha Drums senior Endorsee, Paiste cymbal endorser, Evans Drumhead Endorsee. Owner KlinikDrum.com.

Youtube.com/DennyAJD
Instagram: DennyAJD
Twitter: @DennyAJD

Simak Video di:

https://youtu.be/52udSB2ceNY